Hati-hati
bagi wanita yang sering mengalami keputihan karena gejala kanker mulut
rahim menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah ini.
Indikasi
adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah
warna,gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak. Hal ini dikatakan
oleh ahli kebidanan dan kandungan sekaligus konsultan seks Dr. Boyke
Dian Nugraha, SpOG dalam seminar kesehatan bertajuk "Keputihan pada
wanita: penyakit yang terabaikan" yang diselenggarakan di Hotel
Borobudur Jakarta.
Menurut
Boyke, dikenal dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis dan
keputihan patologis. Keputihan fisiologis biasanya tidak gatal, tidak
bau dan datangnya pada masa subur wanita. Biasanya juga datang menjelang
seorang wanita dewasa terkena haid. Sedangkan keputihan patologis
adalah keputihan yang sudah gatal, bau dan berubah warna. "Itu harus
segera diobati," katanya.
Salah
satu jenis keputihan patologis adalah keputihan yang disebabkan karen
apenyakit kanker mulut rahim, serta keputihan akibat stress, benda
asing(spiral/IUD), letih, dsb.
Keputihan akibat
kanker rahim salah satu penyebabnya adalah sering berganti-ganti
pasangan. "Dari berganti-ganti pasangan itulah, maka sang suami
menularkan kepada istrinya. Karena para istri malu memeriksakan dirinya
kedokter, maka mereka biasanya baru memeriksa setelah menderita
keputihan dan hubungan seks berdarah. Padahal itu sudah masuk kanker
stadium dua atau tiga,"kata Boyke. Padahal dengan deteksi dini melalui
pemeriksaan pap net (deteksikanker), pasien dapat dideteksi ada-tidaknya
penyakit kanker. Bahkan jika masih pada stadium dini, penyakit tersebut
dapat disembuhkan 100 persen.
Menurut
Boyke, hampir semua wanita di Indonesia pernah mengalam ikeputihan
patologis seumur hidupnya minimal satu sampai dua kali. Maka dari itu,
saran Boyke, para wanita dan pasangannya lebih baik memeriksakan diri
mereka dengan pap net sebanyak dua tahun sekali sejak berhubungan seks.
Kanker
mulut rahim juga bisa terjadi pada mereka yang belum pernah melakukan
hubungan seksual jika wanita itu sering merokok. "Wanita yang merokok
mempunyai kecenderungan 12 kali lebih banyak dibanding wanita yang tidak
merokok untuk menderita penyakit kanker mulut rahim," kata Boyke.
Keputihan yang
seringkali dianggap sepi itu bisa menyababkan kemandulan. Jikakeputihan
tersebut tidak diobati, maka dapat terjadi infeksi indung telur
makawanita tersebut menjadi mandul. "Banyak wanita yang menganggap
entengkeputihan. Iya kalau fisiologis, tapi kalau patologis harus segera
diobati. Lama-lama akhirnya susah punya anak," jelasnya.
Kecenderungan
wanita Indonesia malu untuk memeriksakan diri ke dokter. Mereka
mengambil jalan pintas dengan menggunakan berbagai bahan pembilas yang
ada dipasaran. Padahal penggunaan bahan pembilas ini tidak boleh
berlebihan, karena akan membunuh seluruh bakteri bahkan bakteri yang
dibutuhkan sekalipun untuk menjaga keasaman yang biasanya mencegah
masuknya bakteri berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar