Rabu, 05 Desember 2012

Belajar Deteksi dini Kanker Serviks dengan Menggunakan Chip O2

 ST Diniyah Putri Padang Panjang Belajar Deteksi dini Kanker Serviks dengan Menggunakan Chip O2
 
Udara sejuk kota padang panjang menyegarkan wajah kami,Sekaligus mengobati rasa lelah selama perjalanan dari pekanbaru ke kota ini yang terkenal sebagai kota Serambi Mekah.Mobil kami terus melaju membelah kesejukan kota ini hingga kami sampai di ST.Diniyah Putri Padang panjang.
Disini kami ( Jeki dan Syuhada ) dari tim Gerakan Indonesia Sehat diundang untuk memberikan penyuluhan dan Deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan Alat Kesehatan Chip O2.
Peyuluhan ini salah satunya membahas tentang gejala kanker serviks secara umum dan ciri-ciri stadium lanjut.
Tetapi hanya dengan mengetahui ciri-ciri dan gejala saja tidak cukup,karena belum tentu akurat.
Makanya kedokteran menganjurkan setiap wanita untuk melakukan test papsmear.
 (slide test pap smear)
 
 
Sedangkan yang jadi masalahnya adalah…
 
  1. Tidak semua wanita yang bisa melakukannya,karena yang bisa melakukannya hanya wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan sexual.
  2.   Kenapa begitu???
 
(slide spekulum…)
 
  1. Karena ada alat yang dimasukkan kedalam organ intim wanita, namanya spekulum dan alat ini tidak dapat dipakai oleh anak gadis/Perawan sebab bisa merusak selaput dara.
  2. Biayanya relatif mahal antara Rp.500.000 - 1,5jt/6bln atau 1 tahun.Ada juga yang gratis dari Askes,Namun hal yang harus di perhatikan dalam melakukan papsmear adalah alat spekulum yang di gunakan harus steril. Karena virus dapat menular dari alat kedokteran ( Spekulum ) yang tidak steril.
  3. Kebanyakan dr.SpOG di indonesia yang memeriksanya adalah laki-laki daripada perempuan, makanya meskipun setiap wanita tau papsmear itu penting tapi tidak semua wanita mau melakukannya.
Itulah kenapa angka kematian kanker serviks paling banyak terdapat pada umur 18-30 tahun di karenakan mereka masih gadis.
Ketika sudah di ketahui gejala kanker serviks secara umum seperti Keputihan yang terlalu banyak,Terjadi perubahan siklus haid secara drastis,Sakit yang terus-menerus pada pelvic,kaki,dan punggung.Sulit buang air kecil dan Anemia.
Namun pada saat ingin memastikan dirinya benar-benar terkena kanker serviks atau tidak,Mereka harus melakukan tes papsmear. Padahal mereka masih gadis,Sehingga inilah yang menjadi faktor penghambat untuk penyembuhan pasien secara total.
 
Sejarah alkes
Jadi bagaimana cara memeriksa penyakit pada alat reproduksi sebelum papsmear ada?
 
  1. Yang melakukannya adalah bidan-bidan senior dengan cara melakukan penciuman pada organ intim wanita dan melihat warna dipermukaan celana dalam wanita untuk mendeteksinya. Tapi itu di zaman sekarang sudah tidak bisa ditiru lagi karena itu merupakan keahlian, Apalagi pakaian dalam wanita sudah bermacam-macam warnanya.Jadi sudah tidak efisien untuk di terapkan.
  2. Dan kemudian muncullah teknologi papsmear. Namun muncul lagi masalah. Kelemahannya tidak bisa dipakai pada anak gadis. Sedangkan sampai saat ini yang terkena ciri-ciri kanker serviks banyak terdapat pada anak gadis sehingga setelah semua ceklist gejala kanker serviks terpenuhi dan ketika mau di cek, terhalang oleh proses penanganan medisnya karena menggunakan spekulum, sehingga penyakit tersebut dibiarkan saja tidak mendapatkan pengobatan intensif dan banyak yang meninggal sebelum waktunya.
  3. Test iva dengan asam asetat. Juga tidak bisa dilakukan pada anak gadis karena tetap menggunakan spekulum. Tp harganya lebih murah antara Rp.250.000-Rp.800.000
  4. Baru muncul teknologi yang ke-4 dalam bidang kedokteran yaitu, teknologi “chip”, yang tinggal anda tempelkan chip pada organ intim anda antara 1-15 hari, anda langsung bisa melihat hasilnya.( Bisa mendeteksi ke semua usia )
 
Dan chip itu dibuat menyerupai seperti pantyliner yang biasa anda pakai,sehingga memudahkan anda untuk menggunakan damenempelkannya pada organ intim anda.
Seperti ini bentuknya (slide panty..) 
 
 
Namanya chip oxigen, atau pantyliner oxygen.
Bagaimana cara kerjanya???
 
  1. Sama dengan carefree ( yang di pakai harian ) untuk mengatasi keputihan dan menjaga kelembaban pada organ intim wanita.Pentyliner oxygen dianjurkan untuk orang hamil.
  2. Sama dengan  test papsmear ( apakah di dalam organ intim ada virus atau tidak) dapat dilihat dari warna-warna yang di hasilkan pada permukaan pentyliner setelah pemakaian.Jika kuning maka normal dan jika kuning gelap maka ada peradangan ringan sedangkan jika muncul warna hitam berarti sudah ada peradangan berat,di khawatirkan ada virus HPV di dalamnya.
  3. Pentyliner Oxygen Bukan hanya mendeteksi tapi juga membantu proses penyembuhan.
  4. Apabila sudah keluar warna hitam apa yang harus dilakukan? Pakai terus pantylinernya sampai warna hitam berubah menjadi warna kuning dengan menggabungkan terapi medis dari dokternya,jadi kesimpulannya pantyliner bisa digunakan sebagai alat indikator medis.
  5. Sama dengan sari rapatumur 35-45 masih bisa rapat,Tapi bukan berarti yang gadis tambah rapat,dia bisa menjaga dan menormalkan pertumbuhan sel pada organ intim wanita.
Gerakan Indonesia Sehat berharap dengan adanya sosialisasi Alkes Chip O2 di setiap kota,Kabupaten,dan Propinsi di Indonesia bisa memudahkan para wanita untuk mendeteksi kanker serviks secara dini kapanpun dan dimanapun mereka berada.
http://giatindonesia.com 

1 komentar:

iklanseribu bloggratiss4u majelisrasulullah seribukatamutiara surgaweb sangrajamaya SERBA SERBI seribusayang 2billiontraffic4u sehatwalafiah SERIBU KAWAN FECEBLOG 4UI Free Backlinks echange de liens iklanwarga freebacklinks4u ANEKA VIDEO BUSANA MUSLIM freebanner4u