Kamis, 10 Januari 2013

Setiap Hari, Satu Perempuan Terdeteksi Kanker Serviks

FJPI Gelar Bakti Sosial Kesehatan Reproduksi


Medan, (Analisa). Jumlah perempuan yang menderita kanker serviks atau kanker mulut rahim terus meningkat. Hingga kini di Indonesia, sekitar 240 ribu perempuan menderita kanker serviks, dengan angka kejadian hampir satu orang perempuan terdiagnosa kanker serviks setiap harinya.
"Untuk itu, pemeriksaan mulut rahim secara rutin perlu dilakukan, agar penyakit dapat dideteksi secara dini," ujar Dr Saradina SpOG (K), dokter spesialis kandungan dari RSUP H Adam Malik Medan, dalam bakti sosial kesehatan reproduksi-papsmear serta pemasangan alat KB gratis, yang digelar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerjasama dengan RSUP H A Malik Medan, BKKBN Sumut, dan Dinas Kesehatan Medan, di Jalan Madio Santoso lingkungan 14 Pulo Brayan Darat 1, Kecamatan Medan Timur, baru-baru ini.

Dr Saradina SpOG, mengatakan, pemeriksaan kesehatan mulut rahim dapat dilakukan dengan papsmear. "Dengan melakukan papsmear, kita dapat mengetahui apakah rahim wanita, sel-selnya dalam kondisi normal, apakah letipracancer, atau cancer," sebutnya.

Perempuan yang sudah menikah dan sudah melakukan hubungan suami isteri, masih Saradina, wajib papsmear satu tahun sekali. Ini dilakukan agar sel-sel kanker pada mulut rahim dapat diketahui secara dini. Dengan demikian, pengobatan pun dapat dilakukan lebih awal.

Menurut Saradina penyebab kanker serviks, paling banyak disebabkan oleh human papiloma virus yakni virus jenis papiloma tipe 16 dan 18. Untuk mengatasi kanker serviks, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama dengan melakukan pencegahan, Kedua mendeteksi dini yaitu dengan papsmear. Ketiga dapat dilakukan dengan pengobatan.

"Untuk pencegahan, sekarang sudah ada vaksin untuk kanker mulut rahim atau kanker serviks yang bisa kita lakukan pada wanita berumur 9-55 tahun. Untuk deteksi dini kita dapat melakukan papsmear, kemudian penanganannya dapat dilakukan sesuai stadiumnya. Pada stadium awal, kita dapat melakukan operasi yang disebut dengan radikal insrektomi. Pada stadium lanjut dapat kita lakukan simoradiasi," paparnya.

Sebenarnya, lanjut Saradina, apabila perempuan papsmear sesuai jadwal setahun sekali, angka kemungkinan kanker dapat ditekan dan penanganannya dapat dilakukan pada stadium awal sehingga angka kematian dapat diturunkan.

"Angka kematian karena kanker serviks, saat ini mencapai setengah dari angka kejadiannya. Jika kejadiannya 240 ribu per tahun, berarti setengah angka kematiannya," tegasnya.

Selain papsmear gratis, FJPI juga menggelar pemasangan alat KB gratis bekerjasama dengan BKKBN Sumut. Kepala Balai Pelatihan dan Pengembangan BKKN Sumut, Drs Temazaro Zaga M.Kes mengatakan, saat ini pihaknya terus meningkatkan pelayanan KB kepada masyarakat, terutama metode kontrasepsi jangka panjang, seperti implan.

"Ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat berKB untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, individu, bangsa dan negara," tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, total vertiliti atau angka kelahiran di Sumut cukup tinggi bila dibanding provinsi lain di Indonesia. "Dari total angka kelahiran, Sumut berada pada urutan ketiga tertinggi di Indonesia. Karena itu, kita terus mengupayakan berbagai pelayanan termasuk pelayanan ini," jelasnya seraya mengucapkan terima kasih kepada Forum Jurnalis Perempuan Indonesia karena sudah turut berpartisipasi mengajak masyarakat agar mau berKB.

Sementara itu Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Khairiah Lubis, didampingi Ketua Panitia Bakti Sosial Kespro FJPI Eko Brahmawati mengatakan, bakti sosial kesehatan reproduksi dilakukan, dalam rangkaian HUT ke-4 FJPI.

Selain menggelar kegiatan untuk meningkatkan kualitas jurnalis, FJPI juga mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak. Pemilihan papsmear serta pemasangan alat KB gratis dilakukan guna membantu serta memotivasi perempuan agar dapat hidup lebih sehat dan berkualitas.

Selain itu, banyak perempuan tidak tahu dengan benar bagaimana menjaga kesehatan reproduksi. "Kami ingin memberi edukasi kepada perempuan agar dapat hidup lebih sehat. Dengan demikian, akan lahir generasi penerus bangsa yang kuat," pungkas Khairiah.(rel/mc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklanseribu bloggratiss4u majelisrasulullah seribukatamutiara surgaweb sangrajamaya SERBA SERBI seribusayang 2billiontraffic4u sehatwalafiah SERIBU KAWAN FECEBLOG 4UI Free Backlinks echange de liens iklanwarga freebacklinks4u ANEKA VIDEO BUSANA MUSLIM freebanner4u